Cara Membuat Tanaman Hidroponik Diserta Contoh & Jenisnya
Cari tahu pengertian tanaman hidroponik, jenis-jenisnya, dan cara membuatnya disini. Mudah dicoba dirumah! ❤️
Pernahkah Kamu mencoba berkebun menggunakan media selain tanah ? Bercocok tanam tak hanya memerlukan lahan yang luas, tapi juga membutuhkan suplai air yang tidak sedikit untuk pengairan.
Keterbatasan lahan terutama di kota-kota besar membuat keinginan berkebun jadi kendala. Untuk itu, Kamu bisa mencoba membudidayakan tanaman hidroponik, sebagai solusi jitu akan kendala tersebut.
Apalagi sekarang ini pembudidayaan tanaman hidroponik sudah banyak yang mempraktikkannya, karena cara pengolahannya yang mudah dan tidak menghabiskan banyak tempat.
Sebab, hidroponik merupakan budi daya tanaman yang lebih memprioritaskan pemenuhan akan kebutuhan nutrisi pada tanaman dan lebih memanfaatkan air ketimbang media tanah.
Jenis tanaman yang dikembangkan pun beragam. Seperti sayuran dan juga buah-buahan.
Pengertian Hidroponik
Hidroponik, dari bahasa Inggris hydroponic yang berasal dari bahasa Yunani yakni hydro artinya air dan ponos yang berarti daya.
Sistem hidroponik juga dengan budi daya tanaman yang tidak memerlukan tanah atau soilless culture. Karena cara menanam hidroponik ini lebih kepada menggunakan air dan tanpa adanya tanah sebagai media soilless-nya.
Jadi hidroponik bisa dikatakan sebagai cara bercocok tanam yang lebih memaksimalkan media air hingga tak memerlukan tanah maupun area yang luas, namun menitik beratkan pada pemenuhan nutrisi, pengendalian hama tanaman, dan pencahayaan sehingga lebih mudah untuk dikelola.
Keuntungan Sistem Hidroponik
Hidroponik adalah suatu sistem penanaman tanamaman yang tidak memakai herbisida maupun pestisida beracun, jadi sayuara atau buah yang dihasilkan lebih sehat karena pengelolaannya lebih ramah lingkungan.
Berkebun dengan sistem hidroponik akan menghasilkan tanaman bebas dari zat kimia serta berkualitas.
Berikut ini beberapa keuntungan lain dari pemanfaatan sistem hidroponik, antara lain;
- Tidak menggunakan tanah jadi hemat tempat.
- Air yang dipakai akan terus bersirkulasi sehingga bisa Kamu digunakan untuk keperluan lainnya, misal ke aquarium.
- Mudah mengelola nutrisi, jadi pemberian nutrisi ke tanaman lebih efisien.
- Tidak memberikan polusi nutrisi ke lingkungan sekitar.
- Hasil tanaman pun lebih banyak.
- Mudah saat memanen hasilnya.
- Kebersihan hasil panen tanaman hidroponik lebih terjaga.
Nutrisi Hidroponik
Sistem hidroponik yang tidak menambahkan tanah pada komponen cocok tanam di dalamnya ?
Karena itu penambahan nutrisi hidroponik jadi suatu hal yang patut diperhatikan jika Kamu mengimplementasikan penanaman hidroponik di pekarangan kecil Kamu.
Sebab, nutrisi ini adalah zat-zat yang diperlukankan tumbuhan agar tumbuh kembangnya baik. Nutrisi identik pula dengan unsur hara, contohnya Nitrogen yang memiliki fungsi dalam pembentukan daun dan pertumbuhan tunas.
Pada dasarnya unsur hara ini secara alami terdapat di dalam tanah.
Dikarenakan hidroponik tidak memakai tanah, dengan begitu Kamu perlu memasukkan unsur hara tambahan supaya kebutuhan nutrisi tanaman tersebut dapat terpenuhi dengan baik.
Dalam proses pertumbuhan tanaman hidroponik, unsur hara yang dibutuhkan tak hanya nitrogen ada beberapa unsur lainnya.
Jenis Tanaman Hidroponik
Hidroponik tengah populer di masyarakat, terlebih kini banyak petani modern yang telah menggunakan teknik ini, sebab praktik hidroponik sederhana dilakukan dan hemat lahan pula. Tak jarang juga saat ini banyak daerah perkotaan di lahan taman rumah mulai menanam tanaman hidroponik.
Hasil tanamannya pun tak kalah sehat dan bergizi bila dikonsumsi, apalagi sistem ini mementingkan kebutuhan nutrisi tumbuhan agar dapat terpenuhi semua.
Memulai pengolahan tanaman tentu akan lebih baik jika Kamu mengetahui jenis tanaman hidroponik yang akan ditanam sebelum berkebun dengan teknik ini di rumah. Karena tak semua tanaman dapat ditanam dengan sistem hidroponik ini.
Berikut ini ada 11 jenis tanaman hidroponik yang sering ditanam dan akan menghasilkan tanaman yang bebas hama penyakit :
1. Hidroponik Cabe
Cabai ialah tumbuhan dari genus Capsicum yang digolongkan sebagai bumbu ataupun sayuran. Sebagai bumbu, cabe menjadi penguat makanan dengan rasa pedas yang sangat populer di Asia Tenggara.
Pada tingkat sayuran nilai ekonomi cabe sangat tinggi. Beragam kandungan senyawa di dalam cabai sangat berguna untuk kesehatan tubuh.
Terdapat banyak jenis cabe misal cabe merah, cabe keriting, cabe rawit, dan lainya. Dari kesemua jenis cabe itu,
Kamu bisa memilih jenis cabe manapun untuk ditanam menggunakan cara tanam hidroponik yang sama dengan jenis cabai lainnya.
Sebelum dipindahkan ke wadah tanam hidroponik, Kamu harus menunggu daun-daun semu itu jadi daun sejati pada saat penyemaian.
Dengan begitu, akar pada tanaman hidroponik cabe tersebut sudah cukup kuat dan tak mudah layu sewaktu dipindahkan ke media lain.
Dengan perawatan yang baik pertumbuhan tanamantentu akan baik pula, begitu juga hasilnya. Cabe hidroponik yang Kamu rawat dapat berbuah dan dipanen setelah masa tanam sekitar 2-3 bulan, atau 65-75 hari setelah masa semai.
2. Kangkung Hidroponik
Kangkung adalah tanaman sayuran yang dapat diolah menjadi berbagai varian makanan lezat dan sehat yang populer di Indonesia.
Umumnya jenis kangkung yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia ada dua macam, yakni kangkung air dan kangkung darat.
Kandungan nutrisi dan rasa kedua kangkung tersebut tak jauh berbeda. Kebanyakan para pemula memulai percobaannya dengan mempraktikkan cara menanam kangkung hidroponik, sebab cara ini paling mudah diadaptasikan.
Alasan lainnya mereka memilih kangkung sebagai sayuran hidroponik-nya, karena kualitas yang dihasilkan tanaman hidroponik ini bukanlah isapan jempol.
Sebab, kangkung yang ditanam di tanah jauh kualitasnya dari kangkung yang tanam dengan sistem hidroponik.
Apalagi pertumbuhan kangkung tergolong cepat hanya 4-6 minggu sehabis masa tanam. Jadi kangkung sudah bisa dipanen saat usianya sekitar satu bulan setelah masa tanam kangkung.
3. Timun
Timun merupakan jenis tanaman multi manfaat yang tak hanya sebagai bahan makanan saja, timun mempunyai nilai gizi yang berguna bagi tubuh, timun juga bermanfaat untuk dunia kecantikan terutama pada perawatan wajah.
Terlebih lagi bila mengadaptasikan teknik hidroponik pada timun jadi dapat tumbuh dengan baik. Karena itu pastikan pencahayaan dan suhu timun dapat terpenuhi, sebab timun termasuk tanaman hangat.
Pada umumnya, seperti halnya jenis timun lainnya, setelah timun hidroponik ini berumur 2-3 bulan dapat dipanen. Namun, kecepatan pertumbuhan dan variates timun yang ditanam dapat mempengaruhi masa panennya.
Agar kualitas tanaman hidroponik timun ini tetap terjaga dan tampak fresh, baiknya pemanenan dilakukan pada pagi hari atau di sore hari.
4. Bayam
Sayuran hijau ini sudah biasa dikonsumsi dan dikenal di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur. Bayam juga diketahui sebagai sumber zat besi untuk tubuh, mencegah pertumbuhan sel kanker, menambah energi tubuh, dan menyehatkan jantung serta organ pencernaan.
Dengan khasiat luar biasa ini, banyak yang membudidayakan bayam baik secara konvensional atau dengan cara bertanam hidroponik.
Cara menanam sayur hidroponik sangat sederhana dan murah biayanya. Tanaman pun jadi tak mudah terserang hama sehingga hasil panennya lebih bagus dan berkualitas.
Hasil budi daya bertanam hidroponik bayam warna daunnya lebih segar dan hijau. Rasanya pun jadi lebih lezat dan renyah apabila diolah menjadi makanan.
Memasuki usia kira-kira 2-4 minggu pemanenan hasil budi daya tanaman tersebut sudah bisa diambil.
5. Brokoli
Sayuran brokoli dengan batang yang lunak ini termasuk dalam family Brassicaceae. Sayuran hijau ini sangat baik untuk kesehatan karena mengandung asam folat, vitamin, kalsiumdan gizi baik untuk kesehatan tubuh Kamu.
Brokoli diyakini bisa mencegah pertumbuhan sel kanker dan menghambat penuaan dengan mengkonsumsinya tiap hari.
Untuk membudidayakan sayuran dengan banyak khasiat ini mudah dilakukan terutama dengan teknik hidroponik.
Waktu panen brokoli dilakukan saat bunga brokoli berada pada bentuk maksimal-nya tetapi belum berkembang sempurna.
Masa panen tanaman hidroponik brokoli antara 2-3 bulan setelah usai masa semai atau ketika masuk masa tanam.
Kalau Kamu akan memotong batang brokoli sertakan juga beberapa helai daunnya, pada saat memanennya di pagi hari. Agar tingkat kesegarannya terjaga bawa hasil panen ke tempat yang teduh.
6. Buncis
Buncis merupakan tanaman sayuran dari kelompok polong-polongan di mana bahan sayuran ini dapat dimanfaatkan biji, buah, dan daunnya.
Terdapat 2 tipe buncis di Indonesia. Pertama buncis tipe tegak memiliki tinggi sekitar 60-70 cm, batang buncis pendek ini mirip kacang kedelai dengan dan tidak memerlukan lanjaran.
Kedua buncis tipe merambat, panjang batangnya bisa mencapai 3 m dan membutuhkan ajir atau lanjaran sebagai tempat merambatnya batang tanaman.
Saat tanaman buncis mulai berbunga saat hidroponik buncis berusia 25-30 hari setelah tanam.
Setelah masa tanam kacang, saat buncis berumur 45-50 hari buncis sudah siap dipanen, hal inipun tergantung pada varietas yang digunakan. Bila buncis terlihat tidak terlalu muda ataupun tidak terlalu tua Kamu bisa memanennya.
7. Sawi Hijau
Brassica Juncea nama ilmiah dari sawi hijau ini memiliki kandungan nutrisi yang beragam, nutrisi tersebut memberi berbagai manfaat yang baik untuk tubuhmu.
Sawi hijau mampu mencegah penyakit flu karena tingginya kandungan Anti oksidan di dalam sawi.
Menggunakan bibit sawi untuk belajar hidroponik bagi pemula, merupakan pilihat tepat. Sawi hidroponik mudah dipraktikkan.
Sawi yang ditanam secara konvensional berbeda masa panen sawi hijau yang ditanam memafaatkan media hidroponik.
Dengan begitu, masa panen jadi lebih cepat dari waktu panen secara umum. Masuk masa 3 bulan setelah penanaman Kamu bisa mencoba melakukan pemanenan dasar.
Karena penanamannya secara hidroponik Kamu hanya perlu cabut sawi yang sudah besar dari media tanam secara perlahan melakukan panen.
8. Selada Hijau
Selada sering digunakan dalam pelengkap makanan baik itu makanan pendamping atau camilan sampai makanan berat.
Karena tumbuh kembang selada sangat cepat membuat tanaman ini paling umum ditanam secara hidroponik. Perawatannya pun terbilang pun terbilang mudah.
Karenanya selada hidroponik cocok untuk pemula di bidang hidroponik. Sebab membudidayakan tanaman ini tidak terlalu sulit sehingga tak ada masalah bila mengembangkannya melalui teknik hidroponik.
Selada yang dihasilkan pun berkualitas tanpa menghabiskan waktu dan tidak ribet. Selalu perhatikan bila ada hama yang menempel, hal ini penting untuk Kamu awasi ketika selada mulai tumbuh.
Indonesia beriklim tropis membuat tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, sebab itu selada cocok Kamu budidayakan. Masa panen selada hijau ini kira-kira 45-50 hari sesudah semai.
9. Seledri
Dalam aneka masakan berkuah ataupun kering tanaman ini hampir selalu hadir dalam masakan tersebut. Karena aroma makanan makin meningkat dan rasanya juga nikmat dengan mencampurkan seledri.
Tanaman ini baik juga bagi penderita darah tinggi dan dapat menyehatkan ginjal. Namun, dahulunya tanaman ini hanya bisa tumbuh di dataran tinggi. Dengan adanya sistem hidroponik seledri mampu bertahan dan tumbuh di dataran rendah.
1-1,5 bulan sehabis masa tanam Kamu sudah bisa memanen seledri.
Pemanenan ini pun bisa Kamu ulang tiap 5-6 hari sekali. Dengan mencabut tanaman seledri dari netpotnya, lalu bersihkan pipa paralon dan netpot agar bisa digunakan kembali untuk menanam. Tanam kembali dengan metode yang sama dengan anakan seledri yang ada.
10. Kale
Kale atau Brassica Oleracea achepala ialah sejenis sayuran dengan daun berjenis hijau atau ungu kebiruan dimana daun sejatinya tidak membentuk kepala layaknya keluarga kubis pada umumnya seperti kubis, brokoli, kembang kol, Brussels, kohirabi, atau collard.
Sayuran ini juga masuk dalam kelompok superfood sebab kandungan gizi serta manfaatnya melimpah, membuat kale digemari oleh pegiat gaya hidup dan makan sehat.
Kale sangat mudah ditanam memakai sistem hidroponik dan tumbuh dengan baik pula, seperti halnya selada. Jika umur kale mencapai 3-4 bulan maka pemanenan kale bisa diakukan.
Namun, ketika usia kale sudah 20-30 hari Kamu bisa memanennya sebagai baby kale, jika Kamu tak ingin terlalu lama menunggu sampai matang.
11. Lobak
Rhaphanus sativus var. Hortensis adalah nama latin dari lobak di mana tanaman sayuran masuk dalam jenis umbi. Meningkatnya teknologi hibrida yang makin canggih hingga lobak memiliki ragam jenis. Lobak dengan bentuk dan warna yang berbeda akan kerap Kamu temui.
Lobak merah, lobak putih, dan rades merupakan tiga besar varietas lobak yang paling sering dibudidayakan.
Dalam waktu 50 hari pertama pertumbuhan lobak sedikit lambat. Secara perlahan daun menjadi lebih panjang. Menginjak usia 60 hari lobak mengalami pertumbuhan dengan pesat.
Bertanda lobak hampir siap untuk dipanen. Ada beberapa lobak yang bisa dipanen 3 minggu usai tanam. Tapi ada juga lobak diumur 60 hari bisa dipanen, sepweti halnya lobak putih. Oleh sebab itu waktu panen lobak rentan waktunya luas.
Media Tanam Hidroponik
Kini makin banyak orang yang ingin bercocok tanam menggunakan konsep hidroponik.
Tanaman hidroponik adalah cara berkebun tanpa adanya media tanam yang umumnya dipakai yakni berupa tanah, supaya tanaman tumbuh dengan baik sistem ini medianya diganti menggunakan larutan air yang terkandung nutrisi yang bisa mendukung tumbih kembang tanaman tersebut.
Ada baiknya Kamu pelajari terlebih dahulu beragam media tanam hidroponik yang terbaik, apabila Kamu berkeinginan untuk bercocok tanam memakai hydroponic system.
Kamu bisa menentukan dengan mudah dan menyesukaikan media tanam yang cocok dengan dana yang Kamu punya, dengan mengetahui pengetahuan tersebut lebih dini.
Berikut adalah 15 jenis wadah / media tanam tanaman hidroponik yang lazim digunakan :
1. Rockwool
Rockwool hidroponik merupakan media tanaman bagi kalangan para petani hidroponik yang paling populer.
Terlebih rockwool sangat ramah lingkungan sebagai media tanam, kandungan pH di rockwool cenderung tinggi dari beberapa jenis media tanaman lainnya.
Karenanya rockwood yang akan dijadikan media tanam perlu perlakuan khusus sebelumnya.
2. Hidrogel
Dalam dunia hidroponik kehadiran hidrogel ini memberi suasana yang menyenangkan. Hidrogel adalah tanam anorganik yang dapat mewakili kedudukan tanah melalui sistem tanaman hidroponik.
Selain dapat menyerap air dengan baik, hidrogel juga mampu menyerap nutrisi cukup banyak.
Hidrogel sendiri terbuat dari kristal polimer, yang dapat terurai dan membusuk. Sehingga hidrogel jadi media tanam yang ramah lingkungan.
3. Serbuk Kayu
Serbuk kayu bisa Kamu gunakan sebagai perantara pengganti tanah untuk melakukan kegiatan hidroponik. Cara bercocok tanam hidroponik melalui media serbuk kayu mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan tanam tersebut.
Karena tumbuh dan kembang tanaman jadi lebih cepat menyerap air dengan maksimal hingga akar dapat tercancap sempurna ke dalamnnya.
4. Batang Pakis
Secara umum batang pakis terbagi jadi dua warna antara lain, batang pakis warna coklat dan warna hitam. Pakis hitam menjadi pilihan sering dipraktikkan para petani untuk media tanam.
Pilih batang pakis yang kering dan telah berumur dipotong kecil menjadi cacahan pakis. Dengan cacahan tersebut untuk menanam anggrek.
Batang pakis mempunyai sistem drainase dan aerasi yang sangat baik, mudah mengikat air pula.
5. Kompos
Kompos merupakan salah satu media dalam cara membuat tanaman hidroponik yang kerap digunakan para petani hidroponik.
Kompos bersifat organik sebab diperoleh dari proses fermentasi dari beberapa macam tanaman misal rumput, sekam, jerami, dan lainnya, harganya pun terbilang murah.
Namun Kamu juga bisa membuat kompos dari limbah rumah tangga, dari sana Kamu pun bisa mendapatkan media tanam yang baik.
6. Moss
Moss merupakan akar paku-pakuan yang biasa digunakan sebagai media tanam oleh para petani saat penyemaian sampai pembungaan, di area hutan Kamu bisa menemukan moss ini.
Moss memiliki kemampuan mengikat air dengan optimal dan sistem aerasi serta drainase moss ini sangat baik pula.
Gabungkan moss dengan media tanam lain seperti sekam, gambur, atau tanah untuk memperoleh hasil maksimal saat bertanam tanaman hidroponik.
7. Pecahan Bata
Kemampuan pecahan bata sebagai media tanam telah dikenal baik oleh petani hidroponik, apalagi batu bata ini alternatif media tanam yang mudah ditemukan dan ekonomis.
Pecahan bata mempunyai fungsi aerasi dan drainase yang baik serta dapat melekatkan akar tanaman dengan baik pula. Karena itulah banyak yang mrnggunakan alternative ini.
Karena unsur hara batu bata hanya sedikit, tambahkan pupuk hidroponik atau gabungkan dengan media tanam berunsur hara tinggi.
8. Arang Sekam
Arang sekam merupakan media tanaman hidroponik yang sangat mudah dan efisien dan juga steril.
Kelebihan selanjutnya dari arang sekam yaitu komponen kimiawi yang dimiliki seperti kadar airm abu lemak, serat kasar, silika, hidrogen, karbon, oksigen, dan karbohidrat.
Selain itu, keuntungan lain dari arang sekam ini adalah mampu menghilangkan unsur-unsur merugikan tanaman penggunaannya, karena bobotnya lebih ringan jadi lebih efisien, mudah dibuat, dan diaplikasikan.
9. Serbuk Sabut Kelapa
Media tanam sabut kelapa ini bisa Kamu temui sebagai kesetan, alat pencuci panci, dan sapu ini sekarang mulai berubah peranannya menjadi media tanam organik.
Kemampuannya menyimpan air sampai 9 kali atau sebanyak 73% dari volume sabut kelapa. Dengan sistem hidroponik bercocok tanam akan lebih hemat karena tak perlu sering melakukan penyiraman.
10. Perlit
Perlit merupakan salah satu jenis media tanam yang memiliki daya serap yang tak banyak, bobotnya pun cukup ringan yang berwujud material, dan memiliki kapasitas tukar kation.
Perlit memiliki sistem drainase yang baik, dan dapat menyimpan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah tinggi.
Supaya tanaman hidroponik bisa menyerap nutrisi lebih maksimal baiknya penggunaan perlit digabung dengan bahan tanam yang mempunyai sifat organik.
11. Pasir
Pasir dapat menghasilkan sirkulasi yang baik bagi perkarangan rumah, sebab pasir mempunyai pori-pori kecil dalam jumlah banyak membuat pasir medah basah dan juga kering.
Sering digunakan untuk proses penyemaian benih, berguna untuk perakaran setek batang, dan pertumbuhan bibit tanaman, Sebab pasir dipandang sebagai media tanam yang memadai dan sesuai dengan yang digunakan.
12. Vermikulit
Sama halnya perlit, vermikulit ini menggunakan bahan-bahan anorganik di mana keduanya media tanam dengan proses pemanasan, bedanya pada daya serap masing-masing media tanam ini berbeda.
Karena penyerapan air vermikulit lebih banyak dari perlit, membuat petani hidroponik memilih vermikulit ini.
Vermikulit lebih kuat menopang tanaman sebab bobotnya lebih berat dari perlit.
13. Spons
Banyak orang yang telah menggunakan spons dalam aktivitas budidaya tanaman hias. Karena spons ini ringan, supaya bisa berdiri tegak cukup dengan myiramkannya saja.
Pertumbuhan tanaman jadi lebih baik dan spons bisa dipakai dalam jangka waktu lama.
Terlebih kekebalannya pada jamur yanga dapat merusak tanaman. Karena itulah banyak yang memanfaatkan media ini dalam budi daya hidroponik.
14. Expanded Clay
Expanded clay merupakan perantara tanaman hidroponik dengan kualitas terbaik dari tanah liat. Para petani Jerman sering menggunakan media tanam ini sehingga sangat populer di sana.
Explanded Clay mudah diadaptasikan dan sangat praktis. Explanded Clay mampu menampung air bersih dengan optimal, sistem aerasi yang baik, pH netral serta stabil, dan banyak lagi kelebihan budi daya tanaman hiroponik ini.
15. Tanah Liat
Tanah liat tak hanya berguna untuk kerajinan tangan saja.
Karena tanah dengan tekstur halus dan lengket ini dapat dijadikan media tanam yang baik, untuk aktifitas menanam dengan sistem hidroponik.
Hanya saja minus unsur hara, karena itu Kamu harus mengkombinasikan dengan humus atau pasir agar nutrisinya terpenuhi.
Cara Membuat Tanaman Hidroponik Sederhana
1. Bawang Merah
Ingin menanam bawang dengan cara mudah, pada video di atas akan memberi tau bagaimana bertanam bawang mudah dan sederhana.
Media, alat dan bahannya mudah ditemukan. Kamu hanya butuh bawang sebagai bibit, rockwool, wadah atau tray small, pulpen untuk melubangi, polybag, hidroponik paralon dan nutrisi untuk tanaman bawang tentunya.
Menggunakan cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon dengan sistem NTF, untuk media tanam yang besar agar Kamu bisa mendapatkan hasil yang banyak saat panen, masa panen pada saat usia 2-2,5 bulan.
Untuk lebih lengkapnya simak video cara menanam bawang dengan hidroponik.
2. Menyemai Buah Anggur
Dalam video gambar hidroponik anggur ini, menampilkan cara mudah untuk menyemai anggur menggunakan biji anggur dan tisu, biji anggung yang diletakkan di tisu lalu di susun, kemudian di rendam air agar basah lalu di masukkan dalam wadah gelas kecil.
Tunggu 10-14 hari bibit akan berkecambah, setelah itu pindahkan ke media tanam berupa pot ataupu polybag.
Cara Menanam Hidroponik
Jika Kamu ingin hasil panen yang lebih cepat, solusi dari hal ini ialah bertanam dengan cara hidroponik. Kamu akan lebih cepat mendapatkan hasil panennya.
Akan tetapi ada beberapa hal yang mesti Kamu perhatikan yaitu, kecukupan intensitas cahaya, ketepatan saat memberi nutrisi, dan suhu di sekitar tanaman.
Apabila Kamu itu pemula dalam dunia tanaman hidroponik, maka hal yang patut di perhatikan ialah pemberian air nutrisi yang dibutuhkan dan dapat terserap dengan maksimal.
Karena penanaman menduplikasikan cara hidroponik, agar nutrisi yang diperoleh tanaman terpenuhi dengan optimal. Berikut ini beberapa cara bertanam hidroponik beserta uraianya.
1. Menanam Hidroponik dengan NFT
Semenjak 1960 taknik NFT ini sudah lama berkembang. Banyak kalangan pun termasuk pebisnis hidroponik menggunakan cara ini dalam mengaplikasikan penanaman hidroponik, dari tinggat rumahan sampai industri besar.
Teknik NFT hidroponik adalah teknik untuk pembudidayaan cara membuat hidroponik dengan pengaturan sirkulasi air oksigen, media pada permukaan air dengan penopang dan pengoptimalan pemberian nutrisi.
2. Hidroponik Sistem Wick
Teknik penanaman hidroponik yang banyak diadaptasikan para pemula yakni teknik hidroponik sistem wick.
Teknik ini terbilang sederhana sebab menggunakan alat dan bahan bisa Kamu temukan di rumah dalam teknik ini, Ada dua lapisan wadah yang digunakan yaitu bagian bawah yang berosi air nutrisi sedangkan bagian atas media tanamnya. Supaya nutrisi naik dan diterima media tanam, maka kedua wadah ini disambungkan menggunakan sumbu.
Hanya jenis tanaman ukuran kecil yang bisa dipraktikkan pada teknik ini seperti sayuran sayuran bayam, kangkung, dan sawi.
Teknik inipun tak mampu bekerja pada tanaman yang butuh banyak air.
Karenanya Kamu perlu selektif memilih tanaman yang akan tanam. Agar proses penanaman tidak mengalami kendala sehingga pembudidayaan tanaman berhasil.
1. Kangkung
Jika Kamu ingin menanam kangkung hidroponik di rumah, maka cobalah cara tanam hiroponik pada artikel ini, Di sini akan disampaikan bagaimana cara menanam kangkung memakai sistem hidroponik yang sangat sederhana yaitu sistem wick.
Berikut tahapannya :
- Tahap Semai
- Pindah Tanam
- Pembesaran
Alat dan bahan yang perlu disiapkan :
- Bak atau ember untuk wadah air
- Nampan
- Gergaji Besi
- Semprotan
- Rockwool
- Benih Kangkung
1. Tahap Semai
Penymaian merupakan tahap utama di tiap menanam sayuran, sebab jika semai kurang bagus ataupun gagal maka hasil akhirnya akan kurang bagus bahkan bisa gagal.
Potong rockwool memakai gergaji besi dengan ketebalan 2,5 cm. Kemudian Iris melintang dan memanjang tapi jangan sampai terputus. Jarak masing-masinh irisan kira-kira 2,5 cm, hingga membentuk 12 kotak.
Basahi rockwool dengan air baku hingga basah. Tusuk tiap kotak dengan lidi, tapi untuk kankung lubangi 5-8 lubang.
Isi lubang 1 benih di tiap lubangnya. Sesudah diisi semua, taruh semaian di tempat mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Jaga rockwool tetap lembab, semprot rockwood supaya tidak kering namun jangan berlebihan menyemprotnya sampai basah berlebihan.
2. Pindah Tanam
Lakukan pindah tanaman setelah Kangkung berdaun 4 yakni 2 daun sejati dan 2 daun lembaga.
Seleksi tanaman kangkung mana yang tumbuhnya bagus mana yang tidak. Dilakukan di tahap ini, artinya pindahkan saja tanam hanya yang tumbuhnya bagus saja.
Potong rockwool sesuai dengan kotak yang dibuat sewaktu penyemaian, gunakan Cutter untuk memutuskan semua kotak.
Kemudian siapkan sistem hidroponik dengan sistem wick, botol pada sistem wick diisi air nutrisi hidroponik cukup dengan ukuran 500 PPM.
Letakkan potongan ke sistem wick. Gunakan plastik hitam untuk menutup bagian bawah untuk mencegah lumut di botol nutrisi, bisa juga menggunakan cat minyak warna gelap untuk menutupi bagian bawah botol.
3. Tahap Pembesaran
Taruh tanaman di tempat yang mendapat sinar matahari agar tidak terkena etiolasi. Cek air nutrisi, jika sudah masuk hari ke 20, naikkan nutrisi jadi 1000 PPm.
Jaga tanaman supaya jangan sampai kehabisan atau kekeringan.
Kamu sudah bisa panen kangkung antara 27-35 Hari setelah semai, tak lupa lakukan perawatan setiap hari supaya tanaman maksimal tumbuhnya.
2. Cabe
Ada banyak cara menanam cabe hidroponik, penggunaan polybag dengan metode hidroponik bisa Kamu lakukan di rumah. Simak tahap-tahap metode hidroponik ini :
1. Pemilihan Benih Cabe
Pastikan semua benih cabe terendam dalam air hangat selama 3 jam.
2. Penyemaian Benih Cabe
- Pembuatan Media Semai
Campur tanah bagian atas dengan pupuk kandang atau kompos dengan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.
Masukkan media semai ke dalam polybag ukuran 8 x 9 cm. Kamu juga bisa menggunakan baki atau seedling tray
- Penanaman Biji
Taru biji cabe ke kantong polybag mini satu cabe satu polybag.
Di media semai buat lubang sedalam 0,5 cm. Basahi sedikit media semai untuk menjaga kelembabannya.
- Perawatan Bibit
Gunakan semprotan halus pada bibit di siram tiap pagi dan juga sore hari menggunakan semprotan halus agar tidak merusak media semai.
Setelah 21-24 hari bibit siap dipindahkan ke kultur polybag atau ketika bibit cabe mempunyai 4-5 helai daun.
3. Metode Hidroponik dengan Kultur Polybag
- Penyiapan Peralatan dan Lahan Hidroponik
Sediakan tempat untuk kegiatan cocok tanam hidroponik. Lalu pasang peralatan hidroponik seperti selang pompa atau pipa, wadah nutrisi, dan selang plastik.
Sesuaikan jumlah selang dengan jumlah polybag yang akan digunakan. Tiap polybag beri satu selang plastik. Pompa bak utama nutrisi dihubungkan ke selang-selang plastik.
1. Penyiapan Media Tanam
Sediakan polybag ukuran 40 cm sebagai media penanaman cabe. Media tanam untuk cabe antara campuran arang sekam dan pasir 2 banding 1.
Campuran ini dapat menahan larutan nutrisi tersebut dengan baik dan campuran ini juga memiliki aerasi yang baik. Beri lubang di tengah media tamam dengan kedalaman 5-7 cm.
2. Pemindahan dan Penanaman Bibit
Hati-hati saat pemindahan bibit agar tidak merusak akar tanaman. Robek polybag mini lalu pindahkan bibit beserta media semai seluruhnya ke lubang media hidroponik di polybag yang besar.
Lakukan pemindahan di sore hari. Setelah 2-3 hari bibit akan terlihat layu setelah pemindahan, tapi akan segar kembali asalkan akar tanaman masih baik.
3. Pemberian Larutan Nutrisi
Menyusun teratur polybag lalu taruh selang plastik nutrisi di tiap polybag. Pastikan kebutuhan nutrisi tanaman tercukupi di larutan nutrisi.
Unsur makro harus dipenuhi di tiap larutan nutrisi. cara membuat nutrisi hidroponik dapat menggunakan pupuk AB mix.
Di bak nutrisi campur pupuk dengan air, lalu alirkan larutan nutrisi ke tiap polybag yang diisi bibit cabe.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi pengairan, penyiraman, dan pemangkasan.
Penyiraman cabe dengan larutan nutrisi dalam sehari sebanyak 5-8 kali. Larutan nutrisi dengan cara fertigasi atau irigasi tetes atau. Larutan nutrisi sedikit-demi sedikit asal cukup membasahi media tanam.
Apabila cabe sudah berwarna merah atau kuning menandakan cabe ini sudah bisa di panen, usia pemanenan biasanya butuh 9 minggu sesudah penanaman, lalu tiap 7 hari sekali cabe sudah tumbuh lagi, semua tergantung pada Varietas.
3. Sawi
Persiapan Media Tanam Sawi Hijau
Tahap pertama penanaman sawi hijau yang perlu dilakukan ialah mempersiapkan bahan dan alat perlengkapan hidroponik. Berikut penanaman sawi hijau hidroponik dan alat ysng diperlukan.
- Sediakan botol bekas air mineral. Hidroponik botol ini akan dimanfaatkan sebagai tempat penampung nutrisi dan wadah media tanam.
- Cutter, gunting, dan pisau sebagai alat bantu untuk memotong dan mengiris berbagai peralatan yang akan digunakan.
- Sumbu digunakan sebagai perantara penyerapan nutrisi ke tanaman. Akar tanaman tidak dapat terendam di dalam nutrisi hidroponik.
- Larutan nutrisi hidroponik memiliki peran seperti pupuk cair.
- Pipa merupakan alat yang bisa dipakai untuk penyangga botol di bagian atas.
- Abu sekam adalah salah satu media tanam yang sudah sangat dikenal dan akan dengan mudah didapatkan di toko pertanian.
Cara Menanam Sawi Hidroponik
Berikut ini adalah cara menanam sawi hijau hidroponik:
- Penyiapan Media Tanam dan nutrisi Sawi Hijau
Berikut cara menanam hidroponik dengan botol bekas, simak cara pembuatan botol bekas sebagai berikut :
- Hal pertama yang harus dilakukan adalah pastikan ketersediaan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
- Masukkan sumbu ke botol yang telah dilubangi yang sudah dipotong dengan ukuran yang sesuai. Panjang sumbu harus bisa menjembatani media tanam dan nutrisi.
- Sumbu yang terpasang diberi media abu sekam lalu bibit sawi hijau nantinya ditanam di media tersebut. Bagian botol bawah diisi nutrisi yang siap pakai.
- Bagian atas dimasukkan ke dalam bagian bawah botol yang dibatasi penyangga. Dibagian atas botol tak boleh menyentuh larutan nutrisi. Sumbu yang menjadi perantara yang akan memberi nutrisi.
- Pembibitan Sawi Hijau
- Beli benih sawi hijau di toko pertanian dengan harga dan variates beragam.
- Semai terlebih dahulu bibit hingga jadi bibit.
- Penyemaian di media rockwooll.
- Butuh waktu 3-4 hari perkecambahan. Lakukan penyemaian di tempat yang terdapat naungan.
- Jika bibit sudah mempunyai 2-3 daun siap dipindahkan.
- Penanaman Bibit Sawi hijau
Pindahkan bibit ke dalam media abu sekam. Saat pemindahan sertakan sedikit media lama. Hal ini dilakukan agar sawi tidak stress karena proses adaptasi media baru. Hati-hati saat proses pemindahan agar tidak merusak akar tanaman.
- Panen Sawi Hijau
Dengan metode hidroponik, pemanenan sawi hijau dapat dilakukan lebih cepat daripada dengan masa panen metode umum di ladang atau tanah. Masa panen kurang lebih 3 bulan sesudah hari tanam.
4. Selada
Selada Hijau atau lettuce banyak digandrungi masyarakat karena metode penanamannya yang cukup mudah.
Sekarang, Kamu bisa menanam selada ini sendiri di rumah, berikut ini adalah tahap-tahap menanam selada hidroponik dengan teknik paling sederhana.
Siapkan alat dan Bahan:
– Gergaji Besi
– Penyemprot air
– Pinset
– Rockwool
– Benih Selada Hijau
– Sistem Hidroponik Wick Sederhana
Kurang lebih rendam benih 12-24 jam dengan air biasa. Siapkan rockwool sebagai media tanam, lalu potong rockwool setebal 2,5 cm.
Iris panjang sedalam lebih kurang 1 cm jadi 3 bagian, lalu iris melintang jadi 6 bagian. Lubangi tiap kotak rockwool memakai tusuk gigi atau pinset.
Masukkan benih ke dalam lubang dengan posisi kecambah di bawah atau satu lubang diisi satu benih.
Setelah lubang terisi, basahi menggunakan semprot rockwool dengan lembut. Letakkan semaian di tempat cukup sinar matahari.
Jaga rockwool tetap lembab ditahap ini pada tahap perawatan semai. Setelah selada berusia 12 atau berdaun 4, sudah waktunya dipindah ke sistem hidroponik pindah tanam.
Pisahkan rockwool sesuai irisan yang dibuat. Apabila susah untuk memisahkan rockwool, gunakan cutter untuk memotong rockwool. Taruh potongan rockwool ke netpot yang sudah diberi sumbu.
Letakkan netpot ke dalam sistem instalasi hidroponik wick. Di tahap ini, kepekatan nutrisinya yang diberikan 600 PPm. Selanjutnya pembesaran.
Di sini yang perlu diperhatikan di tahap-tahap ini ialah kepekatan nutrisi harus dijaga stabil dan tak boleh sampai kekeringan air nutrisi. Memasuki umur 15 hari setelah tanam, epekatan nutrisi dinaikan jadi 1.000 ppm.
Saat umur 20 hari setelah tanam, kepekatan nutrisi dinsikkan jadi 1200 PPm. Masa panen sayur selada sekitar 30-40 hari setelah tanam, bila Kamu lebih suka memanen selada baby, panen sebelum selada berumur 30 hari setelah tanam.
Memulai bisnis hidroponik bagi para pemula, ada baiknya memulai dengan tanaman dari yang paling mudah. Perhatikan dan pahami jenis tanaman hidroponik nya, media tanam, dan lainnya sebelum memulai penanaman.

Mahasiswi jurusan design architecture di salah satu Universitas di Indonesia. Saat ini bekerja sebagai blogger, editor, sekaligus penulis di rumahpedia.info. Design interior enthusiast, passionate about DIY Home design. Ingin kenal lebih dekat ? Follow me !